Proses install Windows merupakan hal yang sangat biasa dan sering dilakukan pada penggunaan komputer. Pada umumnya, sebuah sistem operasi Windows entah itu Windows 7, Windows 8/8.1, maupun Windows 10 akan diinstall di hardisk internal Laptop. Tapi, sebenarnya anda juga dapat install Windows 7, 8 atau 10 di hardisk eksternal atau pada flashdisk untuk keperluan tertentu.
Ada kalanya sistem operasi Windows harus anda install di hardisk eksternal maupun pada flashdisk untuk memenuhi kebutuhan dan mengatasi permasalahan tertentu. Ada banyak keuntungan yang dapat diperoleh ketika menginstall Windows di drive eksternal. Misalnya saja, ketika Windows pada hardisk internal Laptop anda rusak dan anda hendak mengambil data di dalamnya, maka anda bisa melakukan boot dari Windows eksternal kemudian mengambil data dari hardisk internal. Keuntungan lainnya adalah ketika anda khawatir adanya virus pada Windows di hardisk internal, maka anda bisa melakukan boot dari Windows pada hardisk external. Atau bahkan anda juga bisa menginstall hardisk Laptop lain yang terlupa password BIOSnya.
Jika anda hendak install Windows di hardisk eksternal atau pada flashdisk, maka anda tidak dapat menggunakan cara yang sama ketika install Windows di hardisk internal. Jika anda mencoba install Windows ke drive external dengan cara booting Windows installer dari BIOS, maka anda akan mengalami error saat akan memulai proses install (pada saat pemilihan partisi). Error yang akan anda temukan adalah “Windows cannot be installed to this disk. Setup does not support configuration of or installation to disks connected a USB or IEEE 1394 port”.
Berdasarkan keterangan error tersebut, diketahui bahwa Windows sebenarnya tidak dapat diinstall ke drive yang terhubung melalui port USB seperti flashdrive/flashdisk atau hardisk eksternal. Oleh karena itu, akan digunakan cara khusus untuk menginstall Windows yang anda inginkan ke hardisk eksternal. Tapi sebelum itu, anda harus menyiapkan hal-hal berikut.
File ISO Windows yang hendak diinstall ke hardisk eksternal atau ke flashdisk. File ISO ini akan digunakan sebagai pengganti bootable Windows.
Software WinToUsb sebagai alat bantu untuk install Windows di hardisk eksternal. Anda dapat langsung download software ini dengan cara klik disini.
Flashdisk 16GB untuk Windows 7, flashdisk 32GB untuk Windows 8/8.1 dan Windows 10 atau hardisk eksternal. Penyimpanan eksternal ini akan digunakan sebagai tempat install Windows. Sangat disarankan menggunakan USB flashdisk atau hardisk eksternal 3.0 agar proses transfer data saat install Windows bisa lebih cepat.
Install Windows 7, 8, 10 di Hardisk Eksternal atau Flashdisk
Untuk menginstall Windows 7, 8/8.1 atau Windows 10 di hardisk eksternal, anda tidak bisa melakukannya dengan cara boot Windows installer dari BIOS. Cara yang akan digunakan adalah dengan menggunakan bantuan software khusus yaitu WinToUSB. Oleh karena itu, langkah yang akan dilakukan terlebih dahulu adalah menginstall software tersebut kemudian melakukan proses install Windows ke hardisk eksternal menggunakan software WinToUsb.
Install Software WinToUsb di Laptop Windows
Pastikan anda sudah memiliki software WinToUsb yang tersimpan pada penyimpanan Laptop yang saat ini digunakan. Selanjutnya silahkan jalankan file installer WinToUsb_free (Run as administrator) yang sudah anda download.
Pada jendela Select Setup Lenguage, akan tampil English sebagai bahasa default. Anda tidak usah mengubah bahasa yang akan digunakan, langsung saja klik Ok untuk melangkah ke tahap berikutnya.
Selanjutnya, pada jendela License Agreement silahkan klik opsi I accept the agreement kemudian klik Next untuk melangkah ke tahap berikutnya.
Pada jendela Select Destination Location anda dapat mengubah lokasi install software WinToUsb. Tapi, jika anda tidak ingin mengubahnya dan tetap pada folder default silahkan langsung saja klik Next.
Langkah selanjutnya adalah silahkan klik Next pada jendela Select Start Menu Folder.
Kemudian, jika anda hendak membuat shortcut (pintasan) WinToUsb di desktop, silahkan centang pada Create a desktop shortcut pada jendela Select Additional Tasks kemudian klik Next.
Pada jendela selanjutnya, silahkan klik Install untuk memulai proses install software WinToUsb. Silahkan tunggu hingga proses install software ini sudah selesai.
Jika proses install sudah selesai, silahkan klik Finish untuk menutup jendela Setup – WinToUsb.
Setelah anda menginstall software WinToUsb di Laptop yang saat ini digunakan, maka anda sudah dapat memasuki proses install Windows ke drive external.
Install Windows ke Flashdisk atau Hardisk Eksternal
Setelah anda menginstall software WinToUsb dan semua bahan yang dibutuhkan sudah siap, maka anda sudah dapat menginstall Windows di hardisk eksternal maupun pada flashdisk. Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut untuk install Windows ke penyimpanan eksternal.
Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah silahkan hubungkan Laptop ke penyimpanan eksternal, baik itu berupa flashdisk atau hardisk eksternal. Selanjutnya silahkan buka software Hasleo WinToUsb sebagai administrator (Run as administrator).
Pada jendela WinToUsb, hal pertama yang harus anda lakukan adalah memilih file ISO Windows yang hendak diinstall. Silahkan klik ikon folder yang terletak di sebelah kanan kolom Image File untuk mencari file ISO Windows. Silahkan anda cari dan pilih file ISO Windows yang sudah anda siapkan sebelumnya. Kemudian, jika anda sudah memasukkan file ISO Windows yang akan diinstall ke drive eksternal, silahkan klik Next untuk melangkah ke tahap berikutnya.
Pada jendela selanjutnya, anda harus memilih disk dan partisi yang akan diinstall Windows. Pada bagian Please select the destination disk silahkan pilih hardisk eksternal atau flashdisk anda. Jika anda mencolokkan dua atau lebih media penyimpanan eksternal, maka harus hati-hati memilih drive mana yang akan diinstall Windows. Selanjutnya, silahkan pilih partisi yang akan dijadikan sebagai tempat menyimpan system partition dan boot partition. Kemudian pada bagian Installation mode silahkan anda pilih Legacy. Jika sudah selesai dan anda sudah yakin, silahkan klik Next untuk memulai proses Install Windows di hardisk eksternal menggunakan WinToUsb.
Silahkan tunggu hingga proses install Windows ke hardisk eksternal atau flashdisk yang dilakukan oleh software WinToUsb selesai. Proses ini biasanya akan berlangsung sekitar 30 menit, namun bisa saja lebih lama atau lebih cepat tergantung spesifikasi Laptop anda dan kecepatan transfer data perangkat eksternal yang digunakan.
Jika proses install Windows 7, Windows 8.1, atau Windows 10 di hardisk eksternal sudah selesai silahkan klik Exit untuk mengakhiri proses instalasi.
Selanjutnya anda sudah dapat menggunakan Windows yang sudah diinstall pada penyimpanan eksternal di komputer manapun.
Menggunakan Windows dari Hardisk Eksternal atau Flashdisk
Setelah anda melakukan proses instalasi Windows ke perangkat eksternal seperti hardisk eksternal maupun flashdisk, maka anda sudah dapat langsung menggunakannya. Anda dapat langsung menggunakan Windows eksternal ini dimanapun dan kapanpun.
Cara menggunakannya sangat mudah, anda cukup menjadikan hardisk eksternal yang sudah terinstall Windows sebagai prioritas pertama pada urutan boot BIOS. Langkah yang dilakukan sama ketika anda akan mengatur boot ke Windows Installer saat akan melakukan install ulang.
Sebagai catatan, ketika laptop anda melakukan boot dari hardisk eksternal yang berisi Windows maka akan memakan waktu yang lumayan lama sebelum masuk ke desktop. Hal ini karena proses konfigurasi dan pengaturan driver akan berlangsung selayaknya Laptop yang baru saja diinstall ulang. Setelah masuk ke dekstop, maka anda sudah dapat menggunakannya seperti ketika menggunakan Windows di hardisk internal.
Itulah cara install Windows di hardisk eksternal atau flashdisk yang dapat dilakukan oleh siapa saja dengan sangat mudah. Cara ini dapat anda gunakan untuk menginstall Windows 7, Windows 8/8.1 maupun Windows 10 pada penyimpanan eksternal.
Jadi, jika anda memiliki masalah pada OS Windows di Laptop anda, maka anda tetap bisa mengakses data di hardisk internal dengan menggunakan Windows portable yang sudah dibuat. Selain itu, jika misalkan anda lupa password BIOS Laptop anda dan hendak melakukan install ulang, maka anda tidak perlu memindahkan hardisk Laptop tersebut ke Laptop lain. Anda hanya perlu menjadikannya hardisk eksternal kemudian menginstall Windows menggunakan cara ini.
Cara Install (Ulang) Windows 10 Lengkap dengan Flashdsik
Seperti yang saya singgung di atas tadi bahwa, cara instal Windows 10 itu bisa melalui dua cara. Antara lain menggunakan file software yang berbentuk VCD dan menggunakan file software yang tersimpan di flashdisk. Untuk tutorial kali ini saya akan fokus pada cara yang kedua, yaitu cara instal Windows 10 dengan flashdisk. Karena menurut saya ini cara paling mudah dan bisa diterapkan untuk perangkat laptop yang tidak memiliki DVD drive sekalipun.
Kita tahu bahwa saat ini banyak perangkat laptop yang tidak memiliki hardware DVD drive. Sedangkan semua laptop maupun PC tentu memiliki port USB yang bisa kita gunakan untuk menyambungkan dengan flashdisk. Nah, bagaimana cara instal Windows 10 dengan flashdisk?
1. Membuat Bootable Windows 10 di Flashdisk
Yang harus dilakukan pertama adalah membuat bootable Windows 10 pada flashdisk. Selain flashdisk juga bisa pakai microSD dengan card reader. Kita hanya butuh perangkat komputer seperti laptop atau PC, flashdisk, dan file Windows 10 untuk membuatnya. Dengan catatan kapasitas flashdisk atau microSD yang kita pakai adalah berukuran minimal 8 GB. Karena besarnya file Windows 10 sekitar 4 GB lebih.
Untuk file software yang perlu disiapkan, antara lain: Rufus versi portable dan Windows 10 dalam format file ISO. Jika belum punya file Windows 10, silakan download menggunakan Windows ISO Downloader. Begitu juga dengan Rufus, jika belum punya bisa download di website resminya rufus.akeo.ie.
Sampai tahap ini saya anggap teman-teman sudah memiliki file Rufus dan Windows 10. Sehingga saya akan lanjut ke langkah selanjutnya, yaitu membuat bootable Windows 10 di flashdisk.
Pertama, nyalakan laptop atau PC.
Kedua, pastikan file Rufus dan Windows 10 sudah tersimpan di laptop atau PC.
Ketiga, sambungkan flashdisk atau microSD ke laptop.
Keempat, double klik pada file rufus.exe. Jalankan aplikasinya. Pada pilihan ‘Create a Bootable Disk Using’ klik pada gambar CD, lalu akan terbuka jendela baru. Pilih file Windows 10 dengan format ISO yang sudah tersimpan di drive laptop sebelumnya. Kemudian klik ‘Open’ untuk mlanjutkan.
Kelima, pada kolom ‘Device’ pilih flasdisk yang kita sambungkan ke laptop tadi. Kemudian pada kolom ‘Partition scheme and target system type’ pilih ‘GPT partition scheme for UEFI’ dengan catatan, bootable ini nantinya akan kita jalankan pada komputer baru atau yang belum terinstal Windows sama sekali. Jika nantinya kita akan instal Windows 10 pada komputer lama atau instal ulang, maka pilihan partition scheme kita ubah ke pilihan ‘MBR partition scheme.’
Kemudian kolom ‘File system’ isi dengan pilihan ‘FAT32’, sedangkan kolom ‘Cluster size’ isi dengan pilihan default saja. Untuk kolom ‘new value label’ bisa kita tulis “Windows 10” sebagai nama file yang nantinya tersimpan di flashdisk.
Keenam, klik ‘Start’ dan setelah selesai, maka flashdisk kalian sudah siap untuk digunakan untuk menginstal Windows 10 di laptop atau PC. Kemudian klik ‘Close’ untuk menutup aplikasi Rufus.
2. Mengubah Boot Priority pada BIOS
Untuk bisa melanjutkan proses Instal Windows 10 dengan Flashdisk. Kita harus mengubah terlebih dulu boot priority pada BIOS di laptop atau PC yang akan kita instal. Ikuti langkah-langkah berikut:
Pertama, sambungkan flashdisk yang sudah kita isi dengan bootable Windows 10 ke port USB laptop atau PC yang akan kita instal.
Kedua, nyalakan laptop atau PC dengan menekan tombol power.
Ketiga, masuklah ke BIOS dengan cara menekan tombol ESC pada keyboard atau tombol F2, F4, F8, F9, atau F12, tergantung masing-masing laptop. Biasanya setiap laptop atau PC memiliki cara yang berbeda untuk bisa masuk ke BIOS. Sebelum melakukannya, pastikan kalian sudah membaca petunjuknya.
Keempat, ubah settingan prioritas booting ke flashdisk. Pada pilihan pertama, silakan ubah ke pilihan ‘USB’ sedangkan settingan lainnya biarkan default saja. Setelah selesai, silakan save dan keluar. Maka laptop atau PC akan restart.
Setelah restart, laptop atau PC akan mulai proses instal Windows 10. Biarkan loading hingga muncul sebuah jendela dari Windows yang meminta untuk setup bahasa dan waktu untuk komputer yang sedang kalian instal. Biarkan saja seperti itu, lalu klik ‘next’.
Pertama, Klik ‘Instal Now’ untuk memulai proses selanjutnya.
Kedua, pada jendela Activate Windows, pilih saja ‘I don’t have active key’
Ketiga, pilih system Windows yang akan diinstal. Pilih saja ‘Windows 10 pro’ lalu klik ‘Next’
Keempat, centang ‘I accept the licence term’ lalu klik ‘Next’
Kelima, pada jendela baru akan muncul dua pilihan, ‘Upgrade’ dan ‘Custom’, pilih ‘Custom’. Maksud dari ‘Upgrade’ di sini adalah jika kita hendak memperbarui sistem lama dengan yang baru tanpa menghapus aplikasi dan tanpa mengubah file yang ada di laptop atau PC. Sedangkan pilihan ‘Custom’ ini kita pilih ketika hendak menginstal Windows yang baru pada laptop atau PC.
Keenam, selanjutnya kalian harus membuat partisi penyimpanan file untuk laptop atau PC. Caranya: klik ‘Drive 0’ kemudian klik ‘New’ kemudian kalian bikin drive C. Isikan kolom size sesuai dengan ukuran drive yang diinginkan. Usahakan untuk Drive C minimal 40.000 MB. Setelah itu klik ‘Apply’ klik ‘Ok’.
Ketujuh, setelah partisi Drive C selesai dibuat, klik ‘Drive 0 unallocated space’ lalu klik ‘New’ lalu klik ‘Apply.’ Drive ini yang nantinya akan menjadi Drive D pada laptop atau PC. Kalau kalaian ingin membagi lagi menjadi dua partisi, silakan dibuat dengan cara yang sama seperti di atas. Sehingga nanti di laptop atau PC akan ada Drive C, D, E dan seterusnya sesuai dengan jumlah partisi yang kalian buat.
Kedelapan, pilih partisi Drive C yang tadi kalian buat, lalu klik ‘Next’ maka proses instal windows 10 akan mulai berjalan. Proses ini biasanya akan memakan waktu beberapa menit. Kalian tunggu saja. Jika proses selesai, maka laptop atau PC akan restart sendiri.
4. Pengaturan Dasar Windows 10
Tahap selanjutnya pada proses instal Windows 10 adalah pengaturan dasar Windows pada laptop atau PC. Di sini ada dua pilihan yang ditawarkan oleh Windows. Ada pilihan ‘Use Express Settings’ dan ‘Customize’ yang tertera pada jendela. Pilihan ‘Use Express Settings’ ini jika kalian ingin menggunakan pengaturan otomatis dari Windows.
Biasanya settingan akan dibuat default. Jika kalian ingin mengatur settingan dasar sendiri, silakan pilih ‘Customize’ untuk mengatur sesuai dengan keinginan.
Namun, ada juga jendela Windows yang langsung menyajikan pilihan dasar pengaturan. Biasanya akan muncul pilihan “region” untuk setting awal. Silakan pilih Negara tempat kalian tinggal sat ini. Kemudian klik ‘Yes’ untuk melanjutkan. Lalu klik ‘US’ untuk pilihan keyboard layout, lalu klik ‘Yes’ untuk melanjutkan. Kemudian klik ‘Skip’ untuk pilihan second layout, pilihan connect internet.
Selanjutnya adalah setting identitas pemilik PC. Ketikkan nama kalian atau pemiliki PC, klik ‘Next’. Ketikkan password yang kalian inginkan, atau biarkan kosong saja jika tidak ingin melindungi PC anda dengan password, lalu klik ‘Next.’
Pada pengaturan Privacy Setting bisa tetap menggunakan default saja, lalu klik ‘Accept.’ Tunggu beberapa menit, maka windows 10 sudah selesai terinstal di laptop atau PC kalian. Selanjutnya tinggal instal driver pendukung yang dibutuhkan. Seperti driver wifi, VGA, dan lain sebagainya.
Di tutorial ini kami tidak akan mengulas bagaimana caranya menginstal driver pendukungnya, barangkali di lain kesempatan akan kami ulas dalam bahasan tersendiri. Atau jika kalian ingin tahu, bisa search di google aja. Ada banyak informasi terkait teknis penginstalan program komputer.
Cara Instal Ulang Windows 10
Lalu bagaimana dengan laptop atau PC yang sebelumnya sudah terinstal Windows 10 dan ingin instal ulang? Apakah caraya sama dengan langkah-langkah penginstalan Windows pada laptop atau PC baru?
Memang tidak lengkap rasanya kalau kami hanya mengulas mengenai cara instal Windows 10 tanpa mengulas juga bagaimana cara melakukan instal ulangnya. Karena kan tidak semua laptop atau PC yang diinstal Windows 10 itu sebelumnya belum pernah terinstal Windows.
Ada kalanya laptop atau PC yang sudah terinstal Windows 10 mengalami gangguan atau merasa performancenya kurang OK. Nah, dalam hal ini kadang solusi instal ulang Windows menjadi jalan terbaik.
Dengan adanya fitur Refresh dan Reset pada Windows 10 memungkinkan kita untuk melakukan instal ulang tanpa butuh file instalasi lagi. Tidak perlu CD, VCD, atau flashdisk yang berisi installer Windows 10. Kita cukup manfaatkan fitur Refresh dan Reset yang disediakan oleh Windows 10.
Memang secara umum fitur Refresh dan Reset ini hampir sama, tapi perlu dicermati sebelum menggunakannya. Keduanya sama-sama berfungsi untuk mengembalikan system Windows di laptop kita ke dalam keadaan seperti semula saat pertama kali diinstal. Namun, sebenarnya keduanya berbeda. Apa saja sih perbedaannya?
Jika kita menggunakan fitur Refresh, maka file pribadi dan program-program modern tidak akan hilang karena terhapus. Berbeda kalau kita menggunakan fitur Reset. File pribadi dan program modern akan terhapus ketika kita memilih menggunakan fitur Reset. Karena fitur Reset ini akan melakukan proses reinstal yang kemudian memformat ulang hard disk laptop atau PC.
Yang dimaksud sebagai program modern di sini adalah program yang tersedia di Windows Store. Kalau tidak salah, program-program modern ini mulai diperkenalkan sejak lahirnya Windows 8.
Untuk pertimbangan penggunaan Refresh atau Reset, tentu butuh kecermatan menilai masalah yang ada pada laptop. Memang rekomendasinya adalah dicoba dulu fitur Refresh untuk mengatasi masalah. Kalau memang setelah dilakukan Refresh belum juga mengatasi masalah, maka silakan menggunakan fitur Reset. Dengan catatan: lakukan back up data terlebih dahulu sebelum melakukan instal ulang Windows 10.
Cara Refresh dan Reset Windows 10 Melalui Desktop
Silakan buka start menu, lalu pilih Settings.
Pilih ‘Update & Service’ pada jendela yang disajikan.
Klik ‘Recovery’ yang ada pada kolom sebelah kanan di jendela.
Klik ‘Get Started’ pada pilihan Reset this PC.
Pilih ‘Keep my files’ jika kalian tidak ingin kehilangan file di laptop, atau pilih ‘Remove everything’ jika ingin me-reset Windows 10 di laptop atau PC kalian.
Tunggu beberapa saat hingga proses selesai.
Cara Refresh dan Reset Windows 10 Melalui Boot Menu
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melakukan Refresh dan Reset Windows 10 melalui boot menu. Cara pertama, silakan ikuti langkah-langkah berikut:
Silakan buka Start Menu, lalu pilih ‘Power’
Kemudian klik tombol ‘Restart’ dibarengi dengan menekan tombol Shift pada keyboard.
Pada jendela yang terbuka, pilih ‘Troubleshoot.’
Selanjutnya pilih ‘Refresh your PC’ jika kalian ingin melakukan Refresh, atau pilih ‘Reset’ jika kalian ingin me-reset windows 10 laptop kalian.
Tunggulah beberapa menit, bisa dengan sambil minum kopi atau menghabiskan camilan.
Cara Refresh dan Reset Windows 10 di Laptop
Silakan buka Start Menu, lalu pilih ‘Settings’
Kemudian pilih ‘Update & Security’
Klik ‘Recovery’ yang ada pada jendela
Klik ‘Restart Now’ yang ada pada bagian Advance Startup
Maka kemudian akan disajikan langkah-langkah seperti cara yang pertama tadi.
Cara instal ulang Windows 10 dengan Flashdisk
Instal ulang Windows 10 dengan flashdisk ini sebenarnya jarang dilakukan. Karena adanya fitur Refresh dan Reset tadi yang cenderung lebih mudah dan praktis. Namun, bukan berarti cara ini tidak penting untuk diketahui. Ada baiknya jika kita juga paham bagaimana cara instal ulang Windows 10 dengan flasdisk.
Yang pertama harus disiapkan adalah flashdisk yang sudah dibuat bootable Windows 10 di dalamnya. Caranya sama seperti yang sudah dijabarkan di awal tadi.
Sedangkan langkah-langkah instal ulang Windows 10 dengan flashdisk adalah sama dengan yang sudah kami jelaskan di awal mengenai cara instal Windows 10 dengan flashdisk. Jadi, silakan ikuti langkah-langkahnya saja, ya?
Nah, demikianlah tutorial dari kami tentang cara install Window 10 lengkap dengan langkah-langkah praktis. Silakan dipelajari dan dipahami sebagai bahan panduan dalam melakukan install Windows 10 di laptop kalian.
Jika ketika melakukan install ada kendala, silakan komen pada kolom di bawah. Agar kami bisa memantau dan membantu sekaligus menjadi referensi pembaca lain untuk mendalami panduan install Windows 10 ini. (SNs)
Cara Install (Ulang) Windows 10 Lengkap dengan Flashdsik
Seperti yang saya singgung di atas tadi bahwa, cara instal Windows 10 itu bisa melalui dua cara. Antara lain menggunakan file software yang berbentuk VCD dan menggunakan file software yang tersimpan di flashdisk. Untuk tutorial kali ini saya akan fokus pada cara yang kedua, yaitu cara instal Windows 10 dengan flashdisk. Karena menurut saya ini cara paling mudah dan bisa diterapkan untuk perangkat laptop yang tidak memiliki DVD drive sekalipun.
Kita tahu bahwa saat ini banyak perangkat laptop yang tidak memiliki hardware DVD drive. Sedangkan semua laptop maupun PC tentu memiliki port USB yang bisa kita gunakan untuk menyambungkan dengan flashdisk. Nah, bagaimana cara instal Windows 10 dengan flashdisk?
1. Membuat Bootable Windows 10 di Flashdisk
Yang harus dilakukan pertama adalah membuat bootable Windows 10 pada flashdisk. Selain flashdisk juga bisa pakai microSD dengan card reader. Kita hanya butuh perangkat komputer seperti laptop atau PC, flashdisk, dan file Windows 10 untuk membuatnya. Dengan catatan kapasitas flashdisk atau microSD yang kita pakai adalah berukuran minimal 8 GB. Karena besarnya file Windows 10 sekitar 4 GB lebih.
Untuk file software yang perlu disiapkan, antara lain: Rufus versi portable dan Windows 10 dalam format file ISO. Jika belum punya file Windows 10, silakan download menggunakan Windows ISO Downloader. Begitu juga dengan Rufus, jika belum punya bisa download di website resminya rufus.akeo.ie.
Sampai tahap ini saya anggap teman-teman sudah memiliki file Rufus dan Windows 10. Sehingga saya akan lanjut ke langkah selanjutnya, yaitu membuat bootable Windows 10 di flashdisk.
Pertama, nyalakan laptop atau PC.
Kedua, pastikan file Rufus dan Windows 10 sudah tersimpan di laptop atau PC.
Ketiga, sambungkan flashdisk atau microSD ke laptop.
Keempat, double klik pada file rufus.exe. Jalankan aplikasinya. Pada pilihan ‘Create a Bootable Disk Using’ klik pada gambar CD, lalu akan terbuka jendela baru. Pilih file Windows 10 dengan format ISO yang sudah tersimpan di drive laptop sebelumnya. Kemudian klik ‘Open’ untuk mlanjutkan.
Kelima, pada kolom ‘Device’ pilih flasdisk yang kita sambungkan ke laptop tadi. Kemudian pada kolom ‘Partition scheme and target system type’ pilih ‘GPT partition scheme for UEFI’ dengan catatan, bootable ini nantinya akan kita jalankan pada komputer baru atau yang belum terinstal Windows sama sekali. Jika nantinya kita akan instal Windows 10 pada komputer lama atau instal ulang, maka pilihan partition scheme kita ubah ke pilihan ‘MBR partition scheme.’
Kemudian kolom ‘File system’ isi dengan pilihan ‘FAT32’, sedangkan kolom ‘Cluster size’ isi dengan pilihan default saja. Untuk kolom ‘new value label’ bisa kita tulis “Windows 10” sebagai nama file yang nantinya tersimpan di flashdisk.
Keenam, klik ‘Start’ dan setelah selesai, maka flashdisk kalian sudah siap untuk digunakan untuk menginstal Windows 10 di laptop atau PC. Kemudian klik ‘Close’ untuk menutup aplikasi Rufus.
2. Mengubah Boot Priority pada BIOS
Untuk bisa melanjutkan proses Instal Windows 10 dengan Flashdisk. Kita harus mengubah terlebih dulu boot priority pada BIOS di laptop atau PC yang akan kita instal. Ikuti langkah-langkah berikut:
Pertama, sambungkan flashdisk yang sudah kita isi dengan bootable Windows 10 ke port USB laptop atau PC yang akan kita instal.
Kedua, nyalakan laptop atau PC dengan menekan tombol power.
Ketiga, masuklah ke BIOS dengan cara menekan tombol ESC pada keyboard atau tombol F2, F4, F8, F9, atau F12, tergantung masing-masing laptop. Biasanya setiap laptop atau PC memiliki cara yang berbeda untuk bisa masuk ke BIOS. Sebelum melakukannya, pastikan kalian sudah membaca petunjuknya.
Keempat, ubah settingan prioritas booting ke flashdisk. Pada pilihan pertama, silakan ubah ke pilihan ‘USB’ sedangkan settingan lainnya biarkan default saja. Setelah selesai, silakan save dan keluar. Maka laptop atau PC akan restart.
Setelah restart, laptop atau PC akan mulai proses instal Windows 10. Biarkan loading hingga muncul sebuah jendela dari Windows yang meminta untuk setup bahasa dan waktu untuk komputer yang sedang kalian instal. Biarkan saja seperti itu, lalu klik ‘next’.
Pertama, Klik ‘Instal Now’ untuk memulai proses selanjutnya.
Kedua, pada jendela Activate Windows, pilih saja ‘I don’t have active key’
Ketiga, pilih system Windows yang akan diinstal. Pilih saja ‘Windows 10 pro’ lalu klik ‘Next’
Keempat, centang ‘I accept the licence term’ lalu klik ‘Next’
Kelima, pada jendela baru akan muncul dua pilihan, ‘Upgrade’ dan ‘Custom’, pilih ‘Custom’. Maksud dari ‘Upgrade’ di sini adalah jika kita hendak memperbarui sistem lama dengan yang baru tanpa menghapus aplikasi dan tanpa mengubah file yang ada di laptop atau PC. Sedangkan pilihan ‘Custom’ ini kita pilih ketika hendak menginstal Windows yang baru pada laptop atau PC.
Keenam, selanjutnya kalian harus membuat partisi penyimpanan file untuk laptop atau PC. Caranya: klik ‘Drive 0’ kemudian klik ‘New’ kemudian kalian bikin drive C. Isikan kolom size sesuai dengan ukuran drive yang diinginkan. Usahakan untuk Drive C minimal 40.000 MB. Setelah itu klik ‘Apply’ klik ‘Ok’.
Ketujuh, setelah partisi Drive C selesai dibuat, klik ‘Drive 0 unallocated space’ lalu klik ‘New’ lalu klik ‘Apply.’ Drive ini yang nantinya akan menjadi Drive D pada laptop atau PC. Kalau kalaian ingin membagi lagi menjadi dua partisi, silakan dibuat dengan cara yang sama seperti di atas. Sehingga nanti di laptop atau PC akan ada Drive C, D, E dan seterusnya sesuai dengan jumlah partisi yang kalian buat.
Kedelapan, pilih partisi Drive C yang tadi kalian buat, lalu klik ‘Next’ maka proses instal windows 10 akan mulai berjalan. Proses ini biasanya akan memakan waktu beberapa menit. Kalian tunggu saja. Jika proses selesai, maka laptop atau PC akan restart sendiri.
4. Pengaturan Dasar Windows 10
Tahap selanjutnya pada proses instal Windows 10 adalah pengaturan dasar Windows pada laptop atau PC. Di sini ada dua pilihan yang ditawarkan oleh Windows. Ada pilihan ‘Use Express Settings’ dan ‘Customize’ yang tertera pada jendela. Pilihan ‘Use Express Settings’ ini jika kalian ingin menggunakan pengaturan otomatis dari Windows.
Biasanya settingan akan dibuat default. Jika kalian ingin mengatur settingan dasar sendiri, silakan pilih ‘Customize’ untuk mengatur sesuai dengan keinginan.
Namun, ada juga jendela Windows yang langsung menyajikan pilihan dasar pengaturan. Biasanya akan muncul pilihan “region” untuk setting awal. Silakan pilih Negara tempat kalian tinggal sat ini. Kemudian klik ‘Yes’ untuk melanjutkan. Lalu klik ‘US’ untuk pilihan keyboard layout, lalu klik ‘Yes’ untuk melanjutkan. Kemudian klik ‘Skip’ untuk pilihan second layout, pilihan connect internet.
Selanjutnya adalah setting identitas pemilik PC. Ketikkan nama kalian atau pemiliki PC, klik ‘Next’. Ketikkan password yang kalian inginkan, atau biarkan kosong saja jika tidak ingin melindungi PC anda dengan password, lalu klik ‘Next.’
Pada pengaturan Privacy Setting bisa tetap menggunakan default saja, lalu klik ‘Accept.’ Tunggu beberapa menit, maka windows 10 sudah selesai terinstal di laptop atau PC kalian. Selanjutnya tinggal instal driver pendukung yang dibutuhkan. Seperti driver wifi, VGA, dan lain sebagainya.
Di tutorial ini kami tidak akan mengulas bagaimana caranya menginstal driver pendukungnya, barangkali di lain kesempatan akan kami ulas dalam bahasan tersendiri. Atau jika kalian ingin tahu, bisa search di google aja. Ada banyak informasi terkait teknis penginstalan program komputer.
Cara Instal Ulang Windows 10
Lalu bagaimana dengan laptop atau PC yang sebelumnya sudah terinstal Windows 10 dan ingin instal ulang? Apakah caraya sama dengan langkah-langkah penginstalan Windows pada laptop atau PC baru?
Memang tidak lengkap rasanya kalau kami hanya mengulas mengenai cara instal Windows 10 tanpa mengulas juga bagaimana cara melakukan instal ulangnya. Karena kan tidak semua laptop atau PC yang diinstal Windows 10 itu sebelumnya belum pernah terinstal Windows.
Ada kalanya laptop atau PC yang sudah terinstal Windows 10 mengalami gangguan atau merasa performancenya kurang OK. Nah, dalam hal ini kadang solusi instal ulang Windows menjadi jalan terbaik.
Dengan adanya fitur Refresh dan Reset pada Windows 10 memungkinkan kita untuk melakukan instal ulang tanpa butuh file instalasi lagi. Tidak perlu CD, VCD, atau flashdisk yang berisi installer Windows 10. Kita cukup manfaatkan fitur Refresh dan Reset yang disediakan oleh Windows 10.
Memang secara umum fitur Refresh dan Reset ini hampir sama, tapi perlu dicermati sebelum menggunakannya. Keduanya sama-sama berfungsi untuk mengembalikan system Windows di laptop kita ke dalam keadaan seperti semula saat pertama kali diinstal. Namun, sebenarnya keduanya berbeda. Apa saja sih perbedaannya?
Jika kita menggunakan fitur Refresh, maka file pribadi dan program-program modern tidak akan hilang karena terhapus. Berbeda kalau kita menggunakan fitur Reset. File pribadi dan program modern akan terhapus ketika kita memilih menggunakan fitur Reset. Karena fitur Reset ini akan melakukan proses reinstal yang kemudian memformat ulang hard disk laptop atau PC.
Yang dimaksud sebagai program modern di sini adalah program yang tersedia di Windows Store. Kalau tidak salah, program-program modern ini mulai diperkenalkan sejak lahirnya Windows 8.
Untuk pertimbangan penggunaan Refresh atau Reset, tentu butuh kecermatan menilai masalah yang ada pada laptop. Memang rekomendasinya adalah dicoba dulu fitur Refresh untuk mengatasi masalah. Kalau memang setelah dilakukan Refresh belum juga mengatasi masalah, maka silakan menggunakan fitur Reset. Dengan catatan: lakukan back up data terlebih dahulu sebelum melakukan instal ulang Windows 10.
Cara Refresh dan Reset Windows 10 Melalui Desktop
Silakan buka start menu, lalu pilih Settings.
Pilih ‘Update & Service’ pada jendela yang disajikan.
Klik ‘Recovery’ yang ada pada kolom sebelah kanan di jendela.
Klik ‘Get Started’ pada pilihan Reset this PC.
Pilih ‘Keep my files’ jika kalian tidak ingin kehilangan file di laptop, atau pilih ‘Remove everything’ jika ingin me-reset Windows 10 di laptop atau PC kalian.
Tunggu beberapa saat hingga proses selesai.
Cara Refresh dan Reset Windows 10 Melalui Boot Menu
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melakukan Refresh dan Reset Windows 10 melalui boot menu. Cara pertama, silakan ikuti langkah-langkah berikut:
Silakan buka Start Menu, lalu pilih ‘Power’
Kemudian klik tombol ‘Restart’ dibarengi dengan menekan tombol Shift pada keyboard.
Pada jendela yang terbuka, pilih ‘Troubleshoot.’
Selanjutnya pilih ‘Refresh your PC’ jika kalian ingin melakukan Refresh, atau pilih ‘Reset’ jika kalian ingin me-reset windows 10 laptop kalian.
Tunggulah beberapa menit, bisa dengan sambil minum kopi atau menghabiskan camilan.
Cara Refresh dan Reset Windows 10 di Laptop
Silakan buka Start Menu, lalu pilih ‘Settings’
Kemudian pilih ‘Update & Security’
Klik ‘Recovery’ yang ada pada jendela
Klik ‘Restart Now’ yang ada pada bagian Advance Startup
Maka kemudian akan disajikan langkah-langkah seperti cara yang pertama tadi.
Cara instal ulang Windows 10 dengan Flashdisk
Instal ulang Windows 10 dengan flashdisk ini sebenarnya jarang dilakukan. Karena adanya fitur Refresh dan Reset tadi yang cenderung lebih mudah dan praktis. Namun, bukan berarti cara ini tidak penting untuk diketahui. Ada baiknya jika kita juga paham bagaimana cara instal ulang Windows 10 dengan flasdisk.
Yang pertama harus disiapkan adalah flashdisk yang sudah dibuat bootable Windows 10 di dalamnya. Caranya sama seperti yang sudah dijabarkan di awal tadi.
Sedangkan langkah-langkah instal ulang Windows 10 dengan flashdisk adalah sama dengan yang sudah kami jelaskan di awal mengenai cara instal Windows 10 dengan flashdisk. Jadi, silakan ikuti langkah-langkahnya saja, ya?
Nah, demikianlah tutorial dari kami tentang cara install Window 10 lengkap dengan langkah-langkah praktis. Silakan dipelajari dan dipahami sebagai bahan panduan dalam melakukan install Windows 10 di laptop kalian.
Jika ketika melakukan install ada kendala, silakan komen pada kolom di bawah. Agar kami bisa memantau dan membantu sekaligus menjadi referensi pembaca lain untuk mendalami panduan install Windows 10 ini. (SNs)