17 Cara Memperjuangkan Cinta dalam Islam
Jodoh Itu Unik (Diusahakan atau Dipasrahkan ?)
Bismillahiroohmanirrohiim
Alasan yang paling utama adalah, jika memang Allah swt sudah mentakdirkan dan "menyediakan" jodoh untuk kita, lantas kenapa banyak ayat-ayat Allah swt yang mencontohkan doa permintaan jodoh? bisa dilihat pada surat Al-Anbiya'[21] : 89, atau mungkin doa-doa yang dicontohkan oleh ulama'-ulama' terdahulu (lihat gambar disamping). Bukankah kalau memang pasti jodoh tidak akan kemana dan akan datang pada saatnya, tentunya tidak akan ada doa sebagai bentuk usaha untuk mendapatkan jodoh seperti itu kan?
Alhamdulillah, Thanks God, Matur Nuwun Nggeh Gusti, Suksma ya Robbii. Terus bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan. Karena "Ucapan yang paling baik di dunia ini adalah syukur". Dengan syukur, hati menjadi ikhlas dan tanpa beban. Menyerahkan segala sesuatu kepada sang Maha Kuasa dengan kerendahan hati. Mari kita bersama-sama ucapkan, syukuuuuur... hehehe
Oke then, pada kesempatan kali ini, saya akan bahas hal yang sedikit menarik, JODOH -dimana sebagian sudah dibahas sebelumnya-. Memang kalo ngomongin hal satu ini ngga akan pernah ada habisnya. Banyak akun twitter, facebook, instagram, buku, atau website menjadi ramai pengikut dan laris karena membahas hal yang satu ini.
Satu pertanyaan simple ttg Jodoh, dan menurut saya akan menjadikan perdebatan yang seru. "Apakah jodoh harus diusahakan seperti layaknya rejeki yang terus kita kejar, ataukah hanya menunggu dan menanti sampai jodoh menghampiri kita layaknya banyak orang bilang kalau jodoh ngga akan kemana??" Pasti semuanya akan mempunyai jawaban yang berbeda dengan alasan yang berbeda pula. Setelah dipikir matang-matang, saya lebih mendukung untuk memilih jawaban memperjuangkan jodoh daripada sekedar menunggu, dan akan saya sertakan opini mengapa setiap manusia seharusnya memperjuangkan hal ini, bukan malah sebaliknya, menunggu dan pasrah.
Salah satu alasan mengapa kita harus memperjuangkannya, dengan cara membalik pertanyaan mengapa hanya pasrah dan menunggu untuk mendapatkan jodoh? Apakah memang sudah diatur sedimikian rupa oleh Allah swt sehingga yang namanya Jodoh ini pasti datang pada saatnya dan tak akan pergi kemana. Kalau benar halnya demikian, kita kembali untuk melihat apa-apa saja yang menjadi takdir yang sudah ditentukan oleh Allah swt. Bukankah rezeki, ajal, kebahagiaan-kecelakaan, takdir surga dan neraka-pun sebenarnya sudah ditetapkan oleh Allah Yang Maha Mengatur? yang kita harus imani dan percaya bahwa hal yang demikian itu disebut dengan taqdir.
Nah, jikalau memang benar urusan jodoh ini setara dengan rezeki, ajal, dan ketentuan Allah yang lain, lantas mengapa kita tidak memperjuangkan jodoh ini seperti halnya kita mati-matian bekerja untuk medapatkan rezeki. Apakah dengan diam, menunggu dan duduk dirumah rezeki kita akan mengalir begitu saja? Begitu pula dengan ajal, kita tahu, kita tidak akan bisa menolak ajal. Lantas apakah dengan demikian kita dilarang untuk memohon kesehatan, menjaga kebugaran dan memakan makanan dan minuman yang bergizi? toh akhirnya kita juga bakal mati.
Alasan yang kedua, sudah menjadi kewajiban bagi setiap Muslim untuk berusaha dan berdoa. Berusaha dan berdoa adalah ciri khas manusia yang membedakan dengan makhluk lainnya. Dan sebagai bukti bahwa manusia memiliki kebebasan memilih. Ini adalah penghargaan tertinggi Allah kepada manusia, ciptaan-Nya. Jadi ketika kita berusaha dan berdoa sebenarnya kita sedang mensyukuri nikmat Allah (yakni kebebasan). Selain itu, usaha dan doa akan membuat lebih cepat mendapatkan takdir kita. Rasulullah bersabda : “Tidak ada yang dapat merubah takdir kecuali doa”. Dan "Sesungguhnya Allah tidak mengubah suatu kaum sampai mereka mengubah diri mereka sendiri".
Salah satu doa Pendekat Jodoh |
Naaah, bagaimana? apakah masih menunggu dan percaya bahwa jodoh pasti bertemu? tanpa ada usaha dan doa? Mimpi kali yak. Jaman sekarang era sudah modern, semua serba cepat, siapa cepat dia dapat. Dapat kualitas jodoh yang terbaik. Jodoh itu mempunyai kaki, bisa berjalan kemana saja dia suka, pergi dan tak tahu arah kemana. Iya kalau menunggu gunung, dari jaman nenek kita belum lahir ya tetep disiti-situ aja. Jadi untuk yang menanti jodoh tanpa usaha,silakan saja menunggu hasil sisa-sisa perebutan pentas pencarian jodoh yang berkualitas. Atau malah bisa-bisa kehabisan stock jodoh, hehehe
Penggalan Kalimat Dalam Novel "Rantau 1 Muara" |
Oh ya, itu tadi saya membahas jika memang jodoh itu setara dengan rezeki, ajal, kebahagian-kecelakaan yang memang merupakan suatu hal yang telah ditetapkan ketentuannya. Namun, ada pendapat lain yang menyatakan bahwa tidak ada nash baik dalam al-Qur’an mapun as-Sunnah, juga Ijma’ sahabat dan Qiyas yang menunjukkan bahwa Allah menetapkan calon pasangan seseorang. Bahkan nash-nash yang ada menunjukkan bahwa persoalan ini adalah masalah mu’amalah biasa yang berada dalam area yang dikuasai manusia (selengkapnya bisa dibaca http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/antara-rezeki-jodoh-dan-ajal.htm#.VM78ai7iPFJ ). Kalau halnya benar demikian, sudah menjadi wajib hukumnya untuk memperjuangkan dan memilih jodoh bagi setiap muslim. Artinya, persoalan menentukan pasangan hidup adalah hal yang bersifat pilihan, yang manusia bertanggung jawab di dalamnya dan dihisab atasnya. Nahloooh
Mengenai usaha dalam bidang perjodohan ini, ada banyak hal yang bisa dilakukan. Kebetulan baru beberapa hari ini saya membaca buku "Rantau Satu Muara". Buku ini merupakan buku ketiga trilogi Negeri 5 Menara karangan Ahmad Fuadi. Salah satu cerita yang menarik adalah ketika Alif Fikri -tokoh utama dalam buku ini- dalam perjuangannya mencari jodoh yang tepat. Bagaimana dia-Alif-, setelah lelah memperjuangkan untuk mendapatkan Dinara-nama istri dalam novel tsb-, dia juga harus memperjuangkan untuk meyakinkan ayah Dinara yang masih belum setuju dengan pernikahan keduanya dengan alasan masih terlalu muda. Berbagai macam dilakukan dengan mengirimkan crossword kesukaan ayahnya, mengucapkan selamat ketika hari ulang tahunnya, dan sampai dibela-belain untuk segera pulang ke Indonesia dari Amerika hanya untuk meyakinkan hal ini. Waarbiasaah~
Beberapa Usaha Mendapatkan Jodoh versi Ustadz Fariz |
Nah, itu tadi salah satu perjuangan nyata yang dilakukan seorang laki-laki dalam mendapatkan Jodohnya. Sedangkan untuk kita, bisa melakukan banyak hal untuk memperjuangkan dan menjemput jodoh, dan tentu tidak dengan duduk manis dirumah sambil menunggu pangeran tampan atau ratu cantik mendatangi kita. Beberapa hal tersebut sudah dibeberkan pada potongan novel Rantau 1 Muara ini yang saya upload disebelah. Perjuangan mendapatkan jodoh yang mana berkaitan dengan menggabungkan 2 keluarga, 2 tradisi yang berbeda, 2 kebudayaan, dan 2 perbedaan yang nyata bukanlah sesuatu yang mudah. Butuh effort yang lebih untuk hal ini. Sedangkan untuk kaum Hawa-pun juga demikian. Di novel Rantau 1 muara ini, calon istri-Dinara- pun tak tinggal diam melihat ayahnya tidak menyetujui ketika akan menikah. Hampir setiap hari dia berdiskusi dengan ibunya, dengan Alif, bagaimana upaya untuk menahlukkan hati sang Ayah. dan Man Jadda Wa Jadda, usaha pun akhirnya membuahkan hasil, sang ayah menyetujui pernikahan tersebut. Hmm, lantas apa jadinya ya kalau kedua calon pasangan tersebut sama-sama menyerah dengan keputusan sang ayah? bisa-bisa sampai saat ini pun mereka masih sendiri.
Dan sampailah kebagian akhir. Disini saya simpulkan bahwa hidup adalah pilihan. Memperjuangkan jodoh atau menunggu dan memasrahkannya itu merupakan pilihan. Berpedoman dengan jodoh akan datang pada waktunya tanpa usaha yang jelas adalah juga pilihan. Banyak orang masih hidup sendiri di usia lanjutnya pun merupakan pilihan. Bukan karena mereka tidak mendapat jodoh, namun mereka memilih untuk tidak memperjuangkan jodoh tersebut, karena merupakan pilihan. Silakan memilih, dan setiap pilihan akan pasti ada penyesalan atau ada rasa syukur yang akan kita dapat diakhir. Good Luck!
Nb : Dan benar-benarlah memperjuangkan jodoh ketika kita sudah merasa waktunya untuk serius, bukan untuk main-main. Perjuangkan jodohmu ketika kamu sudah ingin membangun masa depan dan rumah tangga yang indah. Perjuangan jodoh yang gigih tidak cocok untuk seorang lelaki yang masih memikirkan bagaimana caranya bersenang-senang dan menikmati hidup hehehehee *piss :p
Cinta memang sebuah kebutuhan dasar yang diinginkan oleh setiap manusia. setiap orang tentu memiliki rasa cinta, entah itu cinta kepada keluarga, orang terdekat, atau pada suatu hal yang menjadi impiannya. Ada berbagai macam cara untuk mengungkapkan dan memperjuangkan cinta, tindakan yang dilakukan berbeda beda sesuai karakter dan pemahaman serta kesempatan yang dimiliki orang tersebut untuk melakukannya. Tentu anda juga pernah merasakan perasaan cinta atau memperjuangkan sesuatu yang berhubungan dengan cinta bukan?
ads
Cinta menurut pandangan islam adalah tentang naluri dan tentang nafsu, cinta sejati menurut islam ialah cinta yang timbul dalam rangka untuk dan karena Allah, karena mengharap ridhoNya, dan karena ingin menjadikannya sebagai jalan ibadah. Islam tidak melarang seeorang untuk mencintai sesuatu, justru islam adalah agama yang penuh dengan kasih sayang dan cinta.
Lalu bagaimanakah sebaiknya seorang mukmin ketika sedang mencintai sesuatu? Bagaimana cara mendapatkan atau memperjuangkannya dengan cara yang diridhoi Allah dan sesuai syariat islam? Tentu anda ingin tahu lebih lanjut bukan, bagaimana islam memandang hal tersebut? untuk memahami lebih lanjut, dalam kesempatan kali ini penulis akan menguraikan secara jelas mengenai cara memperjuangkan cinta dalam islam.
1. Perjuangkan dengan Cara yang Jujur
“Sesungguhnya kejujuran akan menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan itu akan mengantarkan ke surga. Seseorang yang berbuat jujur oleh Allah akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya bohong itu akan menunjukkan kepada kezaliman, dan kezaliman itu akan mengantarkan ke arah neraka”. (HR Bukhar muslim).
Dalam memperjuangkan cinta, wajib untuk menyampaikan segala sesuatu sesuai kenyataan yang ada, misalnya ialah mengenai kondisi diri dan niatnya, jangan sampai memperjuangkan cinta karena ingin mengejar sesuatu yang bersifat duniawi misalnya karena uang atau karena jabatan. ayat Al Qur’an tentang cinta sejati menjelaskan bahwa pada intinya cinta harus disampaikan dengan jujur tanpa adanya kebohongan.
2. Tetap Menjaga Pandangan
“Janganlah engkau iringkan satu pandangan kepada wanita yang bukan mahram dengan pandangan lain, karena pandangan yang pertama itu halal bagimu, tetapi tidak yang kedua!“. (HR Abu Daud). Mencintai seseorang yang belum menjadi muhrimnya tentu tak boleh berlebihan, misalnya dalam memandangnya, walaupun memiliki perasaan lebih dan tidak mendekat secara langsung, melihat yang bukan muhrim juga termasuk zina mata yang harus dihindari. Lebih baik berjuang dengan sabar hingga mendapatkan hubungan yang halal. tips jatuh cinta dalam islam memang menganjurkan untuk tetap menjaga diri dan kehormatan.
3. Niatkan Karena Allah
“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsu mereka belaka dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun”. (QS Qasas : 50). Jangan mencintai karena hawa nafsu seperti karena fisik atau harta, sebab nantinya akan dihinakan Allah oleh hal tersebut. nantinya akan tampak kenyataan yang sesungguhnya dan menimbulkan penyesalan karena sejak awal tidak dimulai dengan niat mencintai karena Allah. keutamaan cinta dalam islam ialah sebagai jalan untuk beribadah kepadaNya.
4. Melamar dan Menikahi
“Dan nikahilah orang yang masih membujang diantara kamu dan juga orang orang yang layak menikah dari hamba hamba sahaya mu yang laki laki dan perempuan. Allah akan memberikan kemampuan pada mereka dengan karunia Nya dan Allah maha luas pemberian Nya”. (QS An Nur : 32). Jalan terbaik untuk memperjuangkan cinta ialah menghubungi wali dan menyampaikan perasaan secara baik baik, dan segera melamar serta menikahi orang dicinta tersebut. tidak masalah yang melamar laki laki atau perempuan sebab hukum wanita melamar lelaki dalam islam juga diperbolehkan. Hal itu jauh lebih baik daripada zina.
5. Mendekat Pada Allah
“Jika ia mendekat pada Ku sejengkal, Aku mendekat padanya sehasta, Jika ia mendekat pada Ku sehasta, Aku mendekat padanya sedepa. Dan jika ia datang kepada Ku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan cepat”. (HR Bukhari).Jangan lupa libatkan Allah dalam setiap urusan termasuk urusan yang berhubungan dengan memperjuangkan cinta. Tetap mendekat dan memperbanyak amal kebaikan kepada Allah serta memohon petunjuk yang terbaik darinya.
6. Tidak Berlebihan
“Cintailah seseorang sedang sedang saja, siapa tahu di suatu hari nanti dia akan menjadi musuhmu, dan bencilah orang yang engkau benci secara biasa saja, siapa tahu pada suatu hari nanti dia akan menjadi kecintaanmu”. (HR Tirmidzi). Dari hadist tersebut jelas bahwa dalam emncintai seseorang atau sesuatu tidaklah diperbolehkan mencintai secara berlebihan karena suatu hari bisa saja terjadi sesuatu yang membalikkan perasaan seseorang tersebut.
7. Jauhi Zina
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah berkhalwat (berduaan) dengan seorang wanita tanpa dsertai mahram nya karena sesungguhnya yang ketiga adalah syetan”. (HR Ahmad). Dalam memperjuangkan cinta, yang terutama harus dihindari ialah zina, yakni zina dalam bentuk apapun baik zina hati, zina mata, zina pikiran, maupun zina perbuatan sebab semuanya ialah perbuatan yang tergolong dosa
Dalam hal ini misalnya ialah memperjuangkan cinta dengan menyatakannya tetapi tidak segera menghalalkan hubungan, kedua orang yang saling mencintai tersebut menjalin hubungan yang tidak diperbolehkan syariat agama seperti berpacaran, tentunya hal ini tak boleh dilakukan dan bukanlah perbuatan baik yang dicontohkan Rasulullah.
8. Jauhi Berandai Andai
“Setiap bani adam mempunyai bagian dari zina, … zina hati dengan berngan angan dan kemaluan lah yang membenarkan atau menggagalkannya”. (HR Bukhari). Tidak diperbolehkan berandai andai tentang sesorang apalagi yang belum muhrimnya, sebab termasuk perbuatan yang menjurus pada zina hati.
9. Berdoa
“Berdoalah kepada ku pastilah aku kabulkan untukmu”. (QS Al Mukmin : 16). Jangan lupa berdoa setiap selesai menjalankan shalat wajib dan sampaikan perasaan yang disimpan kepada Allah, sehingga nantinya ketika berjuang segala bentuk usaha yang dilakukan akan mendapatkan ridhoNya dan segala urusan menjadi lebih berkah.
10. Shalat istikharah
“Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku seorang diri, Engkaulah ahli waris yang paling baik”. (Al Anbiya : 89).Shalat istikarah juga dianjurkan untuk mendapatkan kemantapan hati, dengan menjalankan shalat istikharah, Allah akan memberi petunjuk terbaik apa yang seharusnya dilakukan sehingga terhindar dari jalan sesat atau langkah yang salah.
11. Menghubungi Keluarga Terdekatnya
Untuk bisa menjalin hubungan dengan seseorang, tentu bukan hanya hubungan dengan orang tersebut, semuanya berhubungan langsung dengan keluarga atau orang terdekatnya yang turut membantunya mempertimbangkan segala urusan. Jauh lebih baik jika berusaha mengenal orang terdekatnya terlebih dahulu seperti orang tua dan keluarganya.
12. Mencari Rezeki yang Halal
Berjuang tentu membutuhkan modal baik lahir maupun batin, secara batin dapat dilakukan dengan rajin beribadah dan rajin berdoa, sedangkan pada aspek lainnya yaitu tentang tanggung jawab terlebih sebagai seorang laki laki yang sudah selayaknya bertanggung jawab pada keluarga, selama waktu penantian wajib diisi dengan kegiatan yang bermanfaat seperti mencari rejeki yang halal.
13. Memperbaiki Diri
Selalu memperbaiki diri dari segi akhlak danhati sehingga nantinya akan mendapat jodoh yang terbaik dan mendapat hasil dari apa yang diperjuangkan tersebut yang terbaik pula, sebagai manusia tak boleh merasa baik, harus selalu merasa rendah diri di hadapan Allah. Memperbaiki diri akan menjadikan seseoraang menjadi lebih baik bagi orang yang sedang diperjuangkan.
14. Diam
Jika merasa belum siap untuk menyampaikan cinta tersebut, maka jalan yang terbaik adalah diam. Diam mencegah dari fitnah dan mecegah dari hawa nafsu. Diam adalah jalan terbaik sambil menunggu dan memperbaiki diri menerima petunjuk yang terbaik dari Allah sehingga hati akan terasa tenang dan jauh dari gelisah karena menyadari semua yang ada di dunia ini haknya Allah. seperti kisah cinta Ali bin Abi Thalib dan Fatimah yang awalnya sellau diperjuangkan dalam diam hingga Allah menunjukkan jalan pada mereka untuk bersatu.
15. Menyibukkan dengan Hal yang Bermanfaat
Selama memperjuangkan cinta, wajib mengisi waktu dengan segala hal yang bermanfaat agar nantinya bisa menjadi orang yang terbaik untuk seseorang yang dicintai. Alangkah lebih baik jika seseorang yang diperjuangkan nantinya bisa hidup bersama dalam kelancaran dan keberkahan, bukan menyusahkan atau membebani.
16. Memperbanyak Silaturahmi
Perbanyak silaturahmi dengan keluarga dan teman teman, silaturahmi dapat memperluas rejeki dan melapangkan jodoh, hal ini akan berpengaruh pula pada perjuangan cinta yang sedang dilakukan, tentunya akan mendapat banyak doa karena hubungan kebaikan yang dijalin dengan banyak orang. Tak perlu menutup diri dengan alasan kesetiaan, silaturahmi tidak bermaksud untuk melakukan perbuatan tercela tetapi untuk mencari ridho Allah.
17. Tegas
Dalam menyampaiakan atau memperjuangkan cinta tentu dibutuhkan ketegasan, yakni tegas dalam menyampaikan niat baik dan mengajak menuju jenjang yang lebih serius, tegas yang dimaksud ialah tegas dalam hal menjalankan perjuangan itu sendiri sesuai syariat islam, yakni dengan cara melamar secara langsung dan membuktikan keseriusan dengan menikah.
Jadi sekarang anda sudah memahami bagaimana cara mmeperjuangkan cinta sesuai syariat islam bukan? lakukan hal tersebut secara nyata agar cinta tersampaiakan dengan baik dan ke depannya berjalan sesuai dengan jalur yang ditentukan Allah. Terima kasih sudah membaca, semoga menjadi wawasan islami yang bermanfaat untuk anda, salam hangat dari penulis.
No comments:
Post a Comment